Jenis Scaffolding Konstruksi Bangunan Dan Rumah

Diposting pada 679 views

Jenis Scaffolding Konstruksi Bangunan ~ Ada berbagai jenis scaffolding yang dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan konstruksi rumah. Scaffolding atau perancah menjadi konstruksi penting di dalam proses pembangunan rumah hingga gedung bertingkat. Mengapa bisa begitu? Anda perlu mengenal scaffolding dan jenis-jenisnya secara lebih mendalam untuk memahami konstruksi penting yang satu ini.

Pengertian Scaffolding atau Perancah

Perancah adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia seperti Tiongkok, Singapura, dan Indonesia, bambu lazim digunakan sebagai perancah. Perancah bambu dipilih bukan hanya karena biaya murah tetapi juga karena perancah bambu tahan gempa.

Anda sudah mengenal apa itu scaffolding secara garis besar. Kini waktunya mengenal lebih dalam tentang jenis-jenis scaffolding yang jumlahnya cukup banyak ini.

Jenis Scaffolding Konstruksi Bangunan

8 Jenis Scaffolding atau Perancah Dalam Dunia Konstruksi Bangunan

Masing-masing scaffolding memiliki perbedaan dari segi konstruksi hingga penggunaannya. Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut informasi setiap jenis scaffolding yang dapat menjadi wawasan terbaru untuk Anda dalam dunia konstruksi bangunan dan rumah.

  1. Frame Scaffolding
    Frame scaffolding menjadi jenis pertama dari scaffolding yang dibahas di sini. Jenis ini terdiri dari susunan pipa besi yang dirangkai dengan ukuran tertentu. Penggunaan utama dari frame scaffolding untuk konstruksi bangunan dengan tinggi lebih dari tiga meter. Jadi memang dapat digunakan untuk konstruksi rumah.
    Konstruksi scaffolding ini sebenarnya dapat mencapai tinggi 10 meter dengan memiliki keunggulan dari sisi kemudahan pemasangan dan pembongkaran. Kekuatan frame scaffolding juga tidak bisa diremehkan. Para pekerja dapat meletakkan material bangunan dan barang lainnya yang akan digunakan di sini. Hal ini membuat proses pengerjaan menjadi lebih cepat.
  2. Scaffolding Andang
    Scaffolding andang dapat digunakan untuk mengerjakan bangunan di ketinggian 2,5 hingga 3 meter. Ada berbagai material yang dapat digunakan untuk pembuatan scaffolding andang. Dimulai dari besi, kayu, hingga bambu. Proses perakitan scaffolding ini juga termasuk mudah sehingga dapat menggunakan bambu dan kayu.
  3. Mobile Scaffolding
    Sesuai namanya, keunggulan dari mobile scaffolding yaitu mudah untuk dipindahkan dari posisi awal karena memiliki roda pada bagian bawah. Melihat bagaimana keunggulan dari jenis scaffolding ini, maka tidak semua material dapat digunakan untuk membuat mobile scaffolding. Bahan utama untuk mobile scaffolding lebih disarankan menggunakan pipa galvanis.
    Ukuran dari mobile scaffolding memang biasanya tidak terlalu besar sehingga mudah dipindahkan. Pengerjaan outdoor dan indoor dapat memanfaatkan mobile scaffolding ini, seperti pengecatan dan pemasangan konstruksi lainnya yang tidak terlalu tinggi serta berat.
  4. Tube and Coupler Scaffolding
    Tube and coupler scaffolding sangat bermanfaat untuk pengerjaan konstruksi yang tinggi dan besar. Bagian-bagian scaffolding ini terdiri dari rangkaian bangkai pipa yang dihubungkan dengan klem serta baut khusus. Klem hidup digunakan untuk penghubung dari dua ruas pipa scaffolding dengan sudut bervariasi. Sedangkan klem mati untuk penghubung dua pipa dengan sudut 90 derajat.
    Selain itu ada juga penggunaan coupler di dalam scaffolding ini. Terdapat coupler dengan metode press dan metode pengecoran sesuai dengan kebutuhannya.
  5. Scaffolding Besi Tanpa Roda
    Scaffolding besi tanpa roda memiliki rangkaian konstruksi dari kusen, kaki pipa, tiang sandaran, penguat vertikal, papan panggung, penopang, sambungan pasak, anak tangga, hingga papan pengaman. Kombinasi rangkaian konstruksi ini dapat digunakan sesuai kebutuhan, Kekurangan dari scaffolding ini memang tidak bisa dipindahkan karena tanpa roda.
  6. Scaffolding TiangScaffolding tiang dapat digunakan untuk konstruksi yang cukup tinggi, dari 3 hingga 10 meter. Konstruksi scaffolding tiang biasanya terbuat dari kombinasi tiang pipa atau besi, tiang bambu, atau kombinasi keduanya. Kegunaannya untuk konstruksi yang cukup tinggi membuat bahan-bahan yang digunakan harus sangat kuat.
  7. Scaffolding Kayu
    Penggunaan scaffolding kayu sudah sangat tidak asing untuk proses konstruksi rumah. Alasannya karena bahan kayu untuk konstruksi scaffolding ini sangat mudah ditemukan di Indonesia sendiri. Harga scaffolding kayu juga tidak terlalu mahal dan mudah dalam proses pemasangannya. Sayangnya, scaffolding kayu terhitung tidak efisien karena hanya digunakan untuk satu kali pakai saja. Namun jika memang Anda hanya membutuhkan scaffolding yang lebih terjangkau dan tidak akan digunakan lagi pada waktu mendatang, scaffolding kayu menjadi pilihan tepat.
  8. Scaffolding Dolken
    Scaffolding dolken juga cukup sering digunakan dalam proses konstruksi rumah. Alasannya karena bahan pembuatan konstruksi scaffolding ini cukup mudah ditemukan, yakni kayu bulat atau dolken. Biasanya kayu bulat yang digunakan memiliki diameter 6 hingga 10 milimeter. Proses pembuatannya pun mudah untuk dilakukan oleh para pekerja konstruksi.

Sekian, info seputar Jenis Scaffolding Konstruksi Bangunan Dan Rumah dari MSK Mutiara Sukses Kokoh Terbaru September 2024. Bagi bapak/ibu sobat MSK semua, yang sedang mencari/membutuhkan bangunan dan jasa Kontraktor lainnya dengan harga yang cukup murah dan kompetitif, silahkan menghubungi ke nomor telepon kontak layanan Kami Disini dan pastikan bapak/ibu semua dilayani oleh bagian pemasaran secara professional. Ref

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *