Teknik dan Cara Membuat Pondasi ~ Fondasi bangunan adalah kontruksi yang terpenting pada suatu bangunan. Karena fondasi berfungsi sebagai “penahan seluruh beban yang berada di atasnya dan gaya-gaya dari luar”. Fondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung di bawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Beton bertulang adalah material yang paling cocok sebagai fondasi untuk struktur beton bertulang maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya. Beban dari kolom yang bekerja pada fondasi ini harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban dengan aman. Jika tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan tiang pancang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur.
6 Teknik Pengerjaan Pondasi dengan Tepat
Sebelum memulai membangun pondasi anti gempa, ada beberapa hal yang perlu Anda pahami dan persiapan agar prosesnya lancar. Beberapa hal yang perlu dipahami tersebut yaitu:
- Galilah tanah kira-kira sedalam 70 cm kemudian buatlah dinding tanah dalam posisi miring dengan perbandingan 5:1 agar tanah dapat menahan dengan kokoh.
- Lapisi bagian dasar galian dengan timbunan pasir sedalam 10 cm.
- Dalam membuat pondasi, usahakan tingginya mencapai 45 hingga 60 cm.
- Jika pondasi dibuat dengan batu kali, maka campurannya harus dibuat dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir.
- Bila membuat pondasi menerus, sloof harus dibuat setiap 1,5 m dengan tulang baja berdiameter 12 mm.
- Terakhir, letakkan sloof atau balok pondasi di atas pondasi agar tumpuan bebannya lebih merata. Slof harus dibuat dari 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan air setengah dari volume semen.
5 Cara Membangun Pondasi Anti Gempa
1. Bangun Pondasi Anti Gempa di Tanah yang Keras
Agar bangunan tetap stabil dan kuat, maka pondasi harus dibuat di atas tanah yang keras dan kokoh. Alasannya, fungsi utama pondasi adalah untuk mengalirkan beban bangunan ke tanah di sekitarnay, sehingga bangunan tetap dapat bertahan dengan baik. Bila tanah di sekitar lokasi bangunan dirasa kurang keras dan kurang stabil, maka tanah membutuhkan pengerjaan pendahuluan untuk memperkuat lapisan tanahnya.
Setelah tanah untuk konstruksi digali, biarkan dahulu tanah selama beberapa hari dan sirami serta padatkan secara manual agar tanah semakin stabil. Jika masih kurang, tambahkanlah lapisan pasir batu di dasar pondasi lalu padatkan dengan mesin stamper.
2. Tanam Pondasi Anti Gempa Cukup Dalam
Pada umumnya pondasi anti gempa menggunakan sistem pondasi batu kali menerus yang dapat menghubungkan pondasi dengan sloof.
Agar makin kuat, letakkan pondasi batu kali minimal pada kedalaman 45 cm dari permukaan tanah untuk bangunan rumah yang terdiri dari satu lantai. Sedangkan untuk rumah dua lantai, posisikan pondasi sekurang-kurangnya pada kedalaman 60 cm dari permukaan tanah agar lebih kuat.
3. Pondasi Anti Gempa Dibuat Menerus
Kunci rumah agar tahan gempa yaitu pondasi anti gempa harus dibuat dengan cara menerus tanpa terputus. Jangan hanya karena alasan mengehemat biaya, Anda mengurangi material pondasi dan tidak membuatnya dalam bentuk menerus ya.
Hal tersebut malah justru akan membuat daya tahan rumah Anda terhadap gempa tidak terlalu bagus dan berakibat buruk pada bangunan saat terjadi gempa. Efek buruk yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya karena selain dapat membuat tembok bangunan retak juga bisa membuat bangunan roboh.
4. Buatlah Balok Pengikat Pondasi Anti Gempa
Jika pondasi batu telah selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat sloof atau balok pengikat pondasi yang terbuat dari bahan beton.
Fungsi utama sloof adalah untuk mengalirkan beban bangunan ke seluruh badan pondasi secara merata. Penggunaan sloof ini juga tidak hanya diaplikasikan pada pondasi menerus, namun juga digunakan pada pondasi setempat. Dalam pondasi batu kali, pastikan sloof tetap kokoh di atas pondasi dengan cara mengikat badan sloof dengan angker sepanjang setengah meter. Balok pengikat pondasi akan semakin menguatkan pondasi batu kali agar menjadi pondasi anti gempa yang sangat kokoh.
5. Ikat Pondasi, Sloof, dan Kolom Satu Sama Lainnya
Langkah terakhir untuk membuat pondasi anti gempa adalah mengikat keseluruhan bagian pondasi, sloof dan kolom menjadi satu. Pastikan semua bagian tersebut terikat dengan kokoh dan terintegrasi dengan baik terutama pada bagian pembesiannya. Langkah ini sangat penting karena apabila semua bagian terikat dan terintegrasi dengan baik, ketika gempa terjadi getarannya dapat disebarkan secara merata.
Sekian, info seputar Teknik dan Cara Membuat Pondasi Bangunan Anti Gempa dan Kokoh dari MSK Mutiara Sukses Kokoh Terbaru November 2024. Bagi bapak/ibu sobat MSK semua, yang sedang mencari/membutuhkan bangunan dan jasa Kontraktor lainnya dengan harga yang cukup murah dan kompetitif, silahkan menghubungi ke nomor telepon kontak layanan Kami Disini dan pastikan bapak/ibu semua dilayani oleh bagian pemasaran secara professional. Ref